ORDE BARU
Awal kebangkitan orde baru, bercita-cita untuk menjalankan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Atas dukungan mahasiswa, TNI, dan rakyat ketika itu, orba baru menampilkan
sistem politik baru dengan nama ”demokrasi konstitusional” atau demokrasi
Pancasila.
1.
Kronologi lahirnya Orde Baru:
·
30 September : Terjadinya pemberontakan
G30S/PKI
·
11 Maret 1966 : Letjend Soeharto menerima
Supersemar dari Presiden Soekarno untuk melakukan pengamanan
·
12 Maret 1966 : dengan memegang Supersemar,
Soeharto mengumumkan pembubaran PKI dan menyatakannya sebagai organisasi
terlarang
·
22 Februari 1967: Soeharto menerima
penyerahan kekuasaan pemerintahan dari Soekarno
·
7 Maret 1967 : melalui sidang istimewa MPRS,
Soeharto ditunjuk sebagai pejabat presiden sampai terpilihnya presiden oleh MPR
hasil pemilu.
·
12 Maret 1967 : Soeharto dilantik menjadi
Presiden Indonesia
2.
Aksi-aksi Tritura
Politik dan ekonomi yg kacau serta
tuntutan penyelesaian masalah G30 S PKI membuat para mahasiswa KAMI, KAPPI dll
(Front Pancasila) mengajukan 3 buah tuntutan yang dikenal dengan TRITURA:
a.
Bubarkan PKI
b.
Pembersihan kabinet
dari unsur-unsur PKI
c.
Turunkan harga/
perbaiki ekonomi
3.
Kebijakan Politik Dalam Negeri
a.
Pelaksanaan pemilu 1971
Pemilu
yang sudah diatur melalui SI MPR 1967 yang menetapkan pemilu akan dilaksanakan
pada tahun 1971 ini, berbeda dengan pemilu pada tahun 1955 (orde revolusi atau
orde lama). Pada pemilu ini para pejabat pemerintah hanya berpihak kepada salah
satu peserta Pemilu yaitu Golkar. Dan kamu tahu? Golkar lah yang selalu
memenangkan pemilu di tahun selanjutnya yaitu tahun 1977, 1982, 1987, 1992,
hingga 1997.
b. Penyederhanaan
partai politik
c. Dwifungsi
ABRI
Dwifungsi
ABRI adalah peran ganda ABRI sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sebagai
kekuatan sosial politik. Sebagai kekuatan sosial politik ABRI diarahkan untuk
mampu berperan secara aktif dalam pembangunan nasional. ABRI juga memiliki
wakil dalam MPR yang dikenal sebagai Fraksi ABRI, sehingga kedudukannya pada
masa Orde Baru sangat dominan.
d. Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4)
Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau P-4 atau Ekaprasetya Pancakarsa,
bertujuan untuk memberi pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai
Pancasila. Semua organisasi tidak boleh menggunakan ideologi selain Pancasila,
bahkan dilakukan penataran P4 untuk para pegawai negeri sipil.
4. Kebijakan
Politik Luar Negeri Indonesia antara lain
a. Indonesia
kembali menjadi anggota PBB
Pada
saat Indonesia keluar dari PBB tanggal 7 Agustus 1965, Indonesia terkucil dari
pergaulan internasional dan menyulitkan Indonesia secara ekonomi maupun politik
dunia. Keadaan ini kemudian mendorong Indonesia untuk kembali menjadi anggota
PBB berdasarkan hasil sidang DPRGR. Pada tanggal 28 September 1966, Indonesia
resmi aktif kembali menjadi anggota PBB.
b. Pemulihan
hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura dan pemutusan hubungan dengan
Tiongkok
Pada
tahun 1965, terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura.
Untuk memulihkan hubungan diplomatik, dilakukan penandatanganan perjanjian
antara Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik dan Malaysia yang diwakili oleh
Tun Abdul Razak pada tanggal 11 Agustus 1966 di Jakarta. Pemulihan hubungan
diplomatik dengan Singapura melalui pengakuan kemerdekaan Singapura pada
tanggal 2 Juni 1966.
c. Memperkuat
Kerja Sama Regional dan Internasional
Indonesia
mulai memperkuat kerjasama baik regional dan internasional dengan melakukan
beberapa upaya
5.
Kebijakan sosial
Pada
pemerintahan orde baru, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam bidang
sosial, seperti:
§
Program Keluarga
Berencana (KB)
§
Transmigrasi
§
Gerakan Wajib Belajar
§
Gerakan Orang Tua
Asuh
6.
KEHIDUPAN
EKONOMI
Pemerintahan orde baru memiliki slogan yang
menunjukkan fokus utama mereka dalam memberlakukan kebijakan ekonomi, yaitu
Trilogi Pembangunan.
a.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
b.
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuku kepada terciptanya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat
c.
Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Bukan tanpa dasar, Trilogi Pembangunan dibuat
karena Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi pada awal tahun 1966,
kurang lebih sebesar 650% setahun. Nah, beberapa kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan pada masa orde baru adalah:
a.
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
Pada April 1969, pemerintah menyusun Rencana
Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang bertujuan untuk meningkatkan sarana
ekonomi, kegiatan ekonomi serta kebutuhan sandang dan pangan. Repelita ini akan
dievaluasi selama lima tahun sekali.
1)
Repelita I (1 April 1969-31 Maret 1974) Sasaran
utama yang hendak dicapai adalah pangan, sandang, papan, perluasan lapangan
kerja, dan kesejahteraan rohani. Pertumbuhan ekonomi berhasil naik 3 sampai
5,7% sedangkan tingkat inflasi menurun menjadi 47,8%. Namun, kebijakan pada masa Repelita I
dianggap menguntungkan investor Jepang dan golongan orang-orang kaya saja. Hal
ini memicu timbulnya peristiwa Malapetaka
Lima Belas Januari(Malari).
2)
Repelita II (1 April 1974 - 31 Maret 1979)
menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku.
3)
Repelita III (1 April 1979-31 Maret 1984) Pelita III
menekankan pada Trilogi Pembangunan dengan menekankan pada azas pemerataan,
4)
Repelita IV (1 April 1984 - 31 Maret 1989)
menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan
meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri.
5)
Repelita V (1 April 1989-31 Maret 1994)
menitikberatkan pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan,
meningkatkan produksi pertanian, menyerap tenaga kerja, dan mampu menghasilkan
mesin-mesin sendiri.
6)
Repelita VI dimulai pada tahun 1994, pembangunan
berfokus pada pada sektor ekonomi, industri, pertanian dan peningkatan sumber
daya manusia.
b.
Revolusi Hijau
Revolusi
Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara
tradisional (peasant)
ke cara modern (farmers).
Untuk meningkatkan produksi pertanian umumnya dilakukan empat usaha pokok, yang
terdiri dari:
1)
Intensifikasi, yaitu penelitian, pengembangan, dan
penerapan teknologi pertanian untuk memanfaatkan lahan yang ada guna memperoleh
hasil yang optimal; Perubahan ini dilakukan melalui program Panca Usaha Tani
yang terdiri dari: pemilihan dan penggunaan bibt unggul atau varietas unggul, pemupukan yang
cukup, pengairan yang cukup, pemberantasan hama secara intensif dan teknik
penanaman yang baik.
2)
Ekstentifikasi, yaitu perluasan lahan pertanian untuk
memperoleh hasil pertanian yang lebih optimal
3)
Diversifikasi (keanekaragaman usaha tani);
4)
Rehabilitasi (pemulihan daya produktivitas sumber
daya pertanian yang sudah kritis).
7.
Peran Pelajar dan Pemuda dalam Perubahan Politik Ketatanegaraan
Kaum pelajar/mahasiswa sering disebut sebagai kaum
intelektual, pemuda penerus bangsa yang mana masa depan negara ada di tangan
mereka. selain itu, pelajar dan mahasiswa juga diistilahkan sebagai agen
perubahan. Peran pelajar di indonesia ini sudah tidak bisa dipungkiri, misalnya
terkait Kesadaran Nasional yang diusung oleh Budi Utomo, Sumpah pemuda pada
1928, Kemerdekaan Republik Indonesia, Penurunan Soekarno dan Soeharto dari
jabatan kepresidenan merupakan usaha yang dilakukan oleh para pemuda indoensia yang
terpelajar. oleh sebab itu, peranan mereka dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan tidak bisa dielakkan lagi, mereka adalah:
·
sebagai
generasi penerus bangsa
·
sebagai
agen perubahan baik politik, ketatanegaraan, ekonomi, sosial dll.
REFORMASI
Reformasi adalah Gerakan yang
menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
ke arah lebih baik. Kenapa terjadi Reformasi?? karena pemerintah Orde Baru yang Otoriter dan
Sentralistik.
8.
Masa
Akhir Orde Baru
a.
Krisis
Ekonomi
Pada tahun 1997 Asia
Tenggara terjadi krisis moneter, ssalah satu negara terdampak adalah Indonesia.
Krisis ekonomi tersebut menyebabkan melemahnya nilai tukar rupian Rp.
17.000,00/ dollar AS. Untuk itu Soeharto meminta bantuan kepada bantuan IMF yang
memberikan Syarat: mencabut dana Subsidi, dan menutup bank swasta. Akibatnya
BBM dan TDL naik dan memicu gerakan masa
b.
Krisis politik
Berdasar Pemilu 1997 dan Sidang MPR Maret 1998 Soeharto
terpilih menjadi Presiden RI ke 7 kalinya, dan wakilnya Habibie. Hal tersebut mendapat
penolakan dari mahasiswa dan hampir sebagaian masyarakat Indonesia.
c.
Krisis sosial
Pada 1998 terjadi
kerusuhan anti Tionghoa di sejumlah kota krn dianggap mendominasi perekonomian
Indonesia
d.
Krisis Hukum dan Krisis Kepercayaan
Terjadi ketidakadilan dalam hukum dan Adanya Praktik KKN
(Korupsi, Kolusi, Nepotisme)
9. Tuntutan dan Agenda
Reformasi
a.
Suksesi kepemimpinan
nasional
b.
Amandemen UUD 1945
c.
Pemberantasan KKN
d.
Pengahapusan Dwifungsi
ABRI
e.
Penegakkan supremasi hukum
f.
Pelaksanaan otonomi
daerah
10. Kronologi jatuhnya Orde
Baru
·
1 Mei 1998: Pres.
Soeharto menyatakan Reformasi baru dapat terlaksa setelah tahun 2003
·
9 Mei 1998: Soeharto
bertolak ke Kairo KTT G-15
·
12 Mei 1998: Tragedi
Trisakti
·
13 Mei 1998: Kerusuhan Jakarta-Solo
·
18 Mei: pendudukan
gedung MPR oleh Mahasiswa à Ketua MPR Harmoko
meminta Soeharto Turun
·
21 Mei: Soeharto turun
dan berakhirlah kekuasaan ORBA
11. Perkembangan Politik dan Ekonomi
pada Masa Reformasi
a. Masa Pemerintahan B.J
Habibie (1998-1999)
·
Membentuk Kabinet
Reformasi
·
Ekonomià penjadwalan kembali utang luar negeri Indonesia, UU
anti-monopoli, suplai Beras
·
Politik: Otonomi daerah,
UU Multipartai, pencabutan SIT bagi media cetak
·
Pelaksanaan pemilu 1999
·
Referendum Timor-Timur
·
Pengakuan HAM:pembebasan
tapol eks PKI
b. Pemerintahan Abdurrahman Wahid
(1999-2001)
·
Dipilih berdasar hasil
sidang MPR 20 Oktober 1999
·
Kabinet Persatuan
Nasionalàkebijakannya:
·
Pemisahan Polri dari TNI
·
Pengakuan Agama
Konghuchu
·
Kebebasan Pers
·
Mengganti nama Irian
Jayaà Papua
·
Membangun mitra dengan
Luar Negeri
c. Pemerintahan Megawati
Soekarnoputri (2001-2004)
·
Agenda Kabinet Gotong
Royong
·
Tegasà menghapus korupsi, kolusi dan nepotisme
·
Menyusun langkah untuk
menyelamatkan rakyat dari krisis yang berkepanjangan
·
Meneruskan pembangunan
politik
·
Mempertahankan supremasi
hukum dan menciptakan situasi sosial kultural yang kondusif untuk memajukan
kehidupan masy sipil
·
Menciptakan
kesejahteraan dan rasa aman masyarakat dengan meningkatkan keamanan dan HAM
d. Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf
Kalla (2004-2009)
·
Kabinet: Indonesia
Bersatu
·
Menciptakan situasi aman
dan damaià menyelesaikan konflik Aceh
·
Menyelesaikan masalah
Papua
·
Melakukan pemberantasan
Narkoba
·
Meningkatkan
kesejahteraan rakyatà mengurangi pengangguran
dan kemiskinan, memberikan dana kompensasi: BLT (Bantuan Langsung Tunai)
e. SBY-Boediono (2009-2014)
·
Kabinet Indonesia
Bersatu II
·
Mewujudkan sistem Good
Governance: melakukan upaya pengembangan koperasi usaha kecil dan menengah,
termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat
f. Joko Widodo- Jusuf Kalla
(2014-2019)
·
Kabinet Kerja
·
Memiliki cara kerja yang
unik dengan melakukan blusukkan
·
Membangun infrstruktur
daerah terdepan, terluar, tertinggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar