PERKEMBANGAN PENJAJAHAN BANGSA BARAT DI INDONESIA
A.
Penjelajahan Samudera
Bangsa Portugis:
Tokohnya:
Bartholo Meus Diaz berlayar sampai Tanjung Harapan Afrika
Vasco Da Gama:
berlayar sampai Kalkuta India
Alfonso
D’Albuquerquer: berlayar sampai Maluku Indonesia
Bangsa Spanyol:
Ferdinand
Mageland berlayar sampai Philipina
Juan Sebastian
Del Cano: berlayar sampe Maluku Indonesia
Bangsa Belanda
Tokohnya: Cornelis de
Houtman sampai di Banten tahun 1596, tetapi dia sombong sehingga diusir
masyarakat Banten. Pelayaran kedua dilakukan oleh Jacob Van Neck 1598 di
Kepulauan Rempah-rempah Maluku
1.
Tujuan
Didirikannya VOVC
¨ Menghindari persaingan dagang antar sesama
pedagang Belanda.
¨ Memonopoli rempah-rempah di Hindia Timur.
¨ Memperkuat kedudukan Belanda dalam Menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain
¨ Membantu dana pemerintahan Belanda
¨ Menghadapi kerajaan-kerajaan di Indonesia.
2.
Hak Oktroi:
¨ Hak untuk memerintah di Negara jajahan
¨ Hak untuk memonopoli perdagangan
¨ Hak untuk mencetak mata uang sendiri
¨ Hak untuk memiliki angkatan perang sendiri
¨ Hak untuk memiliki senjata
¨ Hak untuk mengadakan perjanjian dengan raja2
setempat
¨ Hak untuk mengumumkan perang.
3.
Aturan Monopoli VOC di Maluku
¨ Rakyat wajib
membayar pajak berupa hasil bumi/Contingenten
¨ Perintah
penebangan/ pemusnahan rempah-rempah/ Ekstirpasi
¨ Pelayaran Hongi
¨ Rakyat Maluku hanya boleh menanam rempah-rempah atas izin VOC
¨ Luas wilayah perkebunan dibatasi oleh VOC
4. Kebangkrutan VOC
¨ Pengawasan
terhadap daerah yang dikuasasi tidak berjalan dengan baik
¨ Berbagai
penyelewengan mulai terjadi
¨ Pegawai dan
pengurus VOC mulai hidup mewah dan berfoya-foya
¨ Penyakit korupsi
merebak
¨ Utang VOC
meningkat
¨ Kas Belanda
habis untuk membiayai biaya perang
¨ VOC dibubarkan
pada 31 DESEMBER 1799
C.
Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda “Herman W
Daendels” 1808-1811
1. Kebijakan Bidang
Militer dan Pertahanan
¨ Kerja rodi dg
Membangun jalan Raya dari Anyer sampai Panarukan
¨ Mendirikan
benteng-benteng pertahanan
¨ Membangun
pangkalan angkatan laut di Surabaya dan Ujung Kulon
¨ Mendirikan
pabrik senjata di Semarang dan Gresik Surabaya
¨ Menambah
angkatan perang dari rakyat pribumi
2.
Akhir
Pemerintahan Daendels
¨ Sikapnya yang
otoriter thd raja Banten, Yogyakarta, Cirebon menimbulkan pertentangan dan
perlawanan
¨ Penyelewengan
dalam kasus penjualan tanah ke pihak swasta dan manipulasi penjualan istana
Bogor
¨ Keburukan dalam
sistem administrasi pemerintahan
D.
Kolonialisme Inggris di Indonesia Thomas Stamford
Raffles 1811-1816
1.
Prinsip kebijakasanaan pemerintahan Raffles
¨ Penghapusan
sistem kerja rodi dan penyerahan wajib, diganti penanaman bebas oleh rakyat
¨ Penghapusan
Peranan para bupati sbg pemungut pajak, dan menjadikannya sbg bagian
pemerintahan kolonial
¨ Para petani
dianggap sebagai penyewa tanah dan harus membayar sewa tanah
2.
Bidang Sosisal - Ekonomi
¨ Melakukan sistem
pemungutan sewa tanah dlm bentuk pajak
¨ Mewajibkan
petani untuk membayar sewa tanah dalam bentuk uang
¨ Petani diberikan
kebebasan utk menanam tanaman ekspor
¨ Penghapusan
pajak bumi (contingenten) dan dan penyerahan wajib (verplichte leverantie)
¨ Menetapkan
sistem sewa tanah sesuai dg kondisi lahan. ½ dr hasil paling produktif dan ¼
dari kurang produktif
¨ Penghapusan
kerja rodi dan perbudakan
¨ Peletakan desa
sbg unit administrasi penjajahan
3.
Kegagalan sistem sewa tanah
¨ Pemerintah
kolonial kesulitan dalam menentukan besar pajak, sulitnya mengukur luas tanah
dan kesuburan tanah
¨ Rakyat Indonesia
blm mengenal uang
¨ Kepemilikan
tanah masih bersifat tradisional, batas2 tanah tidak jelas
E.
Tanam Paksa
1. Latar Belakang
Sistem tanam paksa
¨ Di Eropa,
Belanda terlibat dalam perang2 masa kejayaan Napoleon shg menghabiskan biaya
besar.
¨ Terjadinya
perang kemerdekaan Belgia (1830)
¨ Terjadinya
Perang Diponegoro
¨ Kas negara
Belanda kosong dan banyak utang yg ditanggung Belanda
¨ Pemasukan uang
dr penanaman kopi tidak banyak
¨ Kegagalan
menjalankan gagasan liberalisme
2. Tujuan Sistem Tanam Paksa
Untuk memperoleh
pendapatan sebanyak-banyaknya dari Indonesia dalam waktu relatif singkat guna
menutup kekosongan kas negara dan membayar utang negara.
3. Ciri Utama Sistem Tanam Paksa
Keharusan bagi
rakyat Indonesia untuk membayar pajak mereka dalam bentuk barang berupa
hasil-hasil pertanian (natura).
4. Aturan atau Ketentuan Tanam Paksa
¨ Adanya
persetujuan dengan penduduk menyediakan
tanah utuk penanaman tanaman ekspor
¨ tanah untuk
penanaman ekspor tersebut tidak boleh 1/5 dari lahan pertanian yg dimiliki.
¨ Tanah yg
disediakan untuk tanaman wajib dibebaskan dari pembayaran pajak
¨ Tenaga dan waktu
yang diperlukan untuk menggarap tanaman wajib tidak boleh melebihi tenaga dan
waktu yang diperlukan untuk menanam padi, kurang lebih 3 bulan
¨ Hasil panen
tanaman wajib diserahkan pada pemerintah kolonial, dan jika ada kelebihan maka
harus di kembalikan pada petani
¨ Kegagalan panen
yg bukan karena kesalahan petani akan menjadi tanggungan dari pemerintah.
¨ Mereka yang
tidak memiliki tanah wajib bekerja selama 65 hari atau seperlima tahun di
perkebunan pemerintah
¨ Pelaksanaan
tanam paksa diserahkan sepenuhnya kpd kepala desa
5. Penyimpangan dalam Sistem Tanam Paksa
¨ Perjanjian dg
penduduk harusnya sukarela, tetapi dlm plaksanaannya dg paksaan
¨ Luas tanah yg
disediakan penduduk melebihi 1/5 tanah mereka
¨ Pengerjaan
tanaman ekspor melebihi pengerjaan tanaman padi
¨ Lahan yang
disediakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak tanah
¨ Kelebihan hasil
panen tidak dikembalikan pada petani
¨ Kegagalan panen
menjadi tanggunagan dari petani
¨ Rakyat yang
tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi waktu yang ditentukan
¨ Rakyat lebih
mencurahkan tenaga dan waktu untuk tanaman berkualitas ekspor tanpa sempat
mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
F.
Politik Etis
Politik Etis
diwujudkan dalam Program Trilogi van Deventer. Isi Trilogi van Deventer
diantaranya:
a.
Irigasi,
yaitu diusahakan pembangunan perairan untuk mengairi sawah-sawah
b.
Edukasi,
yaitu pendidikan untuk bangsa pribumi
c.
Migrasi
yaitu perpindahan penduduk
G.
Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajahan Bangsa Barat
1. Aceh: dibawah pimpinan Iskandar Muda, VOC berhasil mengusir Portugis dari
Aceh 1641
2. Maluku: : dipimpin oleh Sultan Khaerun (terbunuh di Benteng Sao Paulo),
dan dilanjutkan oleh Sultan Baabullah
3. Mataram: dipimpin Sultan Agung Hanyokrokusumo. Berusaha menyerang VOC di
Batavia tapi mengalami kegagalan. Mataram kemudian dipimpin oleh Amangkurat
tetapi lemah.
4. Banten: dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa
5. Maluku: dipimpin oleh Pattimura dan Christina Martha T
6. Gowa: dipimpin oleh Sultan Hasanuddin
7. Bali: Perang Puputan dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik
8. Batak: Dipimpin oleh Sisingaraja
9. Sumatera Barat/ Perang Paderi: Tuanku Imam Bonjol
Jogja dan Surakarta: Dipimpin oleh Pangeran Diponegoro 1825-1830.